Ambil saja..

Sebuah pengakuan untuk mereka yang bahagia,
perilaku diam yang sudah lama saya simpan bertahun-tahun, rasanya ingin saya luapkan disini:

Sakit….Tapi ini lebih baik. Dan sudah sering aku rasakan.
Begitu banyak menerima kebohongan, pengkhianatan, berkali-kali dan bertubi-tubi dari orang-orang tercinta, dari sahabat-sahabat…Begitu banyak kekecewaan, penyesalan dari orang-orang terdekat.
Aku kaya dengan semua itu. Aku sudah biasa…
Karna itu adalah warna warni dari anugrah kehidupan. Bahwa hidup tidak akan berarti bila selalu dihiasi oleh tawa. Air mata?Pedih?sekali-kali perlu. Karna melawan egoisme keserakahan dan merelakan kebahagiaan kepada mereka adalah sesuatu yang luar biasa. Aku tidak pernah merasakan bahwa kebahagiaanku terampas. Aku tidak menginginkan mereka untuk peduli dan mengerti apa yang aku rasa, cukup aku simpan dalam diamku. Aku masih bisa tertawa, bila mereka merasakan kebahagiaan.

Pengorbanan kepada sahabat.
Pengorbanan bakti kepada orang tua.

Keikhlasan untuk memberikan kebahagiaan kepada mereka yang membutuhkan kebahagiaan.
Keikhlasan dihujat, bersabar dalam keadaan terhakimi.
Egoisme untuk serakah dan ego memiliki, hingga membuat orang lain menitikkan air mata, aku tidak mau.

Ambil saja punyaku ayah..ibu..
Ambil saja punyaku sahabatku..
Ambil saja dia..
Ambil saja semua milikku Tuhan.
Aku hanya butuh………..
Seseorang yang datang tulus kepadaku suatu saat nanti..
Baik sahabat atau pasangan hidupku, menemaniku
Hingga membiarkan semuanya indah pada waktunya.

p.s: Terima kasih…ini menjadikanku dewasa dan penuh dengan rasa ikhlas. Sendirian dan kesepian lagi? Tidak apa, memang semuanya bukan milikku tapi milik Tuhan. Ambil saja… =)

Post a comment or leave a trackback: Trackback URL.

Komentar

Tinggalkan komentar